Jumat, 19 Februari 2016

Contoh Conditional Dialogue

Jadi ini adalah tugas portofolio yang dikasih guru aku. Bahasa Inggris aku kan pas-pasan, jadi mohon maklum kalau ada kesalahan dan tolong perbaiki di kolom comment :D Semoga membantu!




C o n d i t i o n a l

D i a l o g u e


Today Mauryn is going to an online-chat where she can talk to a stranger that completely strange. Then she met Pieter and talk about anything.


Mauryn: Hello, how are you?

Stranger: Feeling well. What about you?

Mauryn: I'm great. Glad to hear that.

Stranger: Nice to meet you. I'm Pieter from USA.

Mauryn: I'm Mauryn from Indonesia. It's winter in USA, doesn't it?

Stranger: You're right! And I'm completely freezing right now.

Mauryn: If I were you, I would always use tight coat and many blanket.

Stranger: I'm wearing three shirts right now.

Mauryn: Wow. Always take some soup and boiled egg to keep you healthy.

Stranger: Thanks. I hope winter would ended soon.

Mauryn: You don't like winter?

Stranger: Who loves winter? Here we're staying all day home and freezing to an ice block.

Mauryn: Hahaha. If I have winter, I would have a snow war and build many ice-man.

Stranger: Oh, I just remember. Indonesia is a tropic country, right?

Mauryn: Yes, that's why we only have two seasons.

Stranger: There's no fun! You should go to untropical country to meet winter.

Mauryn: I would have go to USA if I had some money and time. Because here we stayed all-day at school.

Stranger: You must be really tired when school's off.

Mauryn: But I must be really grateful because I still go to school even there's some children which is not really lucky.

Stranger: Oh, I see. You should study hard and make your parents proud if you want to appreciate your grateful.

Mauryn: I always think about my parents when I'm lazy to study. And it works.

Stranger: You're a nice daughter. By the way, do you know tempe?

Mauryn: It's Indonesian general cuisine!

Stranger: Yes! There's some stand selling tempe and I'm addicted to it!

Mauryn: Tempe is really delicious and healthy. It's rich of protein.

Stranger: I know it. If I didn't taste tempe, I would never taste one of my favourite food!

Mauryn: If you're going to have a trip to Indonesia, you would find tempe everywhere you go.

Stranger: I hope so. Do you know how to make tempe?

Mauryn: Yes. My grandma teach me.

Stranger: If I were you, I would make tempe everyday and eat it by myself.

Mauryn: Sounds like you're crazy about tempe.

Stranger: Of course. I'm addicted to it!

Mauryn: You need to taste other Indonesian cuisine. Trust me, they're all delicious.

Stranger: Thank you. I'll write them on my planner.

Mauryn: Don't forget to mark it someday.

Stranger: I will.

Mauryn: Sorry, Pieter. I need to go to take my dinner.

Stranger: Sure. I just take my breakfast.

Mauryn: Thank you for your time. Hoping we could meet someday.

Stranger: I hope too. Enjoy your dinner.

Mauryn: Thank you, Pieter.


Then Mauryn is taking her dinner and Pieter is searching for other stranger.

Jumat, 01 Januari 2016

2016’s Wishes


Welcome, 2016!

Aku mengharapkan banyak sekali kebahagiaan yang akan kudapat di tahun ini. Memulai hari baru, aku ingin memiliki semangat baru yang akan menuntunku pada pengalaman baru yang akan memberikan suasana baru dan kebahagiaan baru buatku.

Aku memiliki banyak sekali pengharapan dan pencapaian yang ingin kupenuhi. Aku ingin dikelilingi oleh para penyebar energi positif yang akan menuntunku menuju hari yang lebih baik.

Semua kebahagiaan yang ingin kurasakan tahun ini, semoga akan menjadi semangat baru yang akan membahagiakan orang-orang di sekitarku.

Aku harap semua pengharapan ini akan dikabulkan untuk seluruh manusia yang ada di bumi ini. Semoga seluruh keinginan kita akan tercapai. Mulailah hari baru dengan semangat baru.

Happy New Year 2016!

Rabu, 30 Desember 2015

01 :: Crush?

Ini ss bakal lamaaaaa banget update-nya karena aku sendiri rada males gitu sekarang hehe. Do'ain aja semoga bisa sampe abis yah! Selamat membaca!




Crush



01 :: Crush?


Sesuai pesan wali kelasku, pagi ini kami akan melakukan undian daftar piket. Aku sudah membuat urutan seperti yang di minta dan wali kelasku meminta agar aku memanggil nama teman-temanku berdasarkan absen.


Aku berdeham sebentar sebelum menyebut nama ini. Nama yang entah kenapa memberi gelenyar aneh, padahal aku hanya melihat wajahnya sekali.






Oke, dua kali.






Oke tiga kali. Aku jujur!




...





Oke, aku memandanginya berkali-kali. Dan aku tidak benar-benar memandanginya karena hanya meliriknya sedikit. Itu saja!


"Favian Triarta Putra."


Ketika aku selesai melakukan tantangan menahan getaran di suaraku, Favian sudah lebih dahulu melewatiku hingga aroma tubuhnya samar-samar tercium.


"Kelamaan nunggu lo ngomong." ucapnya sambil mengambil nomor undian.


Aku hanya diam dan fokus pada nomor undiannya. Satu. Itu artinya Senin.


"Jodoh banget sama angka satu ya, Fav." kekeh seseorang yang sepertinya dekat dengan Favian. Kalau tidak salah nama nya Luffi Haryodin.


Seluruh siswa sudah memiliki angkanya masing-masing dan kini giliranku. Segulung kertas putih menunjukkan bahwa tidak ada nya pilihan lain untukku.


Aku meraih dan membuka gulungan itu secara perlahan.


3



...



2



...



1



.


1!


Aku dapat nomor satu!


Aku langsung mengecek nomor Favian dan kami mendapat hari piket yang sama, Senin.


---


"Emang kenapa sih sama hari Senin?" tanya Aya setelah mendengar aku mengeluh berkali-kali.


"Lo tau gak sih kalo Monday is a Monster Day?" jawabku penuh improvisasi.


Entah untuk alasan apa, aku merasa harus menolak kebahagiaan atas sama nya hari piket ku dengan Favian.


Entah untuk apa.


"Santai aja kali. Pelajaran hari Senin gak berat kok, Har." jawab Gita.


"Males banget gue piket hari Senin!" protesku kekeuh.


"Emang dia piket sama siapa sih, sampai badmood gitu?" tanya Bika agak sebal.


Gita menaikkan bahunya. "Emang lo piket sama siapa?" tanyanya padaku.


Aku langsung membuang muka. "Ini gak ada hubungannya sama partner piket gue!"


Bika menaikkan sebelah alisnya sambil acuh. "Gak biasanya lo ngeluh kayak gini."


"Iya, gak biasanya lo ribut masalah ginian." tambah Tiara.


"Nah, kalo Tiara udah ngomong, berarti emang lo aneh, Har!"


Tiara memang jarang sekali berbicara. Bahkan terbilang hemat suara. Jadi apapun yang di katakan Tiara adalah kebenaran bagi kami semua.


"Udah deh, Har. Senin gak ada bedanya sama Minggu. Lo tetep bisa nyantai sekalipun monster hari Senin muncul." kata Aya.


Monster hari Senin?


---


"Kantin yok," ajakku menyinggung bahu Gita.


Siang ini guru sejarah kami sedang bersemangat menceritakan tentang perang dunia kedua yang entah kenapa membuatku sangat bosan. Aku tidak tahan lagi!


"Yok. Gue gak kuat lagi."


Kami segera izin ke kamar mandi dan melewati kelas Aya untuk sampai di kantin. Sayup-sayup dapat kudengar suara guru geografi yang sedang menerangkan.


Aya menunjukkan ekspresi menderita nya ketika kami lewat. Aku mengepalkan tanganku dan mengisyaratkan 'fighting!!!'.


Guru geografi satu itu memang galak maksimal. Aku dan Gita lewat saja sudah di tembaki sinar laser dari matanya.


"Untung dia gak ngajar gue." kata Gita setelah kami melewati kelas Aya.


Aku hanya membeli sekotak susu dan beberapa permen untuk jam pelajaran selanjutnya.


Ketika kembali dari kantin, aku mendengar kelas Aya menjadi heboh dan terdengar sorakan yang menyebut nama Favian. Entah untuk apa, aku penasaran dan mempertajam seluruh inderaku ketika melewati kelas Aya.


Tidak ada Favian. Semua orang tertawa dan kelas menjadi kacau. Bahkan Aya juga ikut menyoraki.


Aku tidak tahu apa yang terjadi.


Namun jika di perhatikan lagi, seluruh sorakan tertuju pada satu orang.




Seorang gadis berambut panjang yang sedang menggenggam ponselnya.

Selasa, 29 Desember 2015

Agenda & Journal Supplies

Note:

Postingan tentang agenda akan di post setelah ini karena blogger aku error dan postingan yang udah jadi itu ke hapus T_T

===

Agenda & Journal Supplies


Hari ini aku mengunjungi Gramedia dan membeli beberapa perlengkapan yang penting untuk Agenda dan Journal-ku. Menurutku ini penting karena akan digunakan dalam jangka panjang.

1- Faber Castell Marking Pen


Sebelumnya aku sempat membeli yang warna hitam, namun beberapa hari yang lalu tintanya habis sehingga aku perlu membeli yang baru.

Namun aku tidak menemukan marking pen ini dijual secara terpisah sehingga aku membeli 3 warna yang telah dipilihkan dalam satu kemasan.

Namun pilihan warnanya tidak hanya yang kubeli, karena masih ada warna lain.

• hitam-biru-merah
• hitam-hitam-merah
• hitam-hitam-hitam + pena (free)

Aku memilih pilihan pertama karena kebetulan aku tidak memiliki twin-pen dan kukira 3 warna dasar ini akan sangat berguna untuk kebutuhan agenda dan sekolah.


Di kertas HVS (A4), marking pen tidak menembus lembarannya. Namun pada agendaku dengan kertas HVS Cream, akan tertembus sedikit bahkan ke lembaran setelahnya.

Namun jika sudah lama digunakan, tinta marking pen akan berkurang dan tidak akan menembus lembaran agendaku lagi.

Marking pen ini dijual dengan harga yang sangat terjangkau, yaitu Rp5,500. Semua pilihan dijual dengan harga yang sama.

Aku berencana untuk membelinya lagi jika marking pen ini kembali habis. Selain harganya terjangkau, marking pen ini tidak ribet juga untuk digunakan 😁.

2- Kenko Dater Stamp


Aku benar-benar bersyukur menemukan dater stamp ini ketika menjelajah ke bagian yang belum pernah kujelajahi di Gramedia sebelumnya. Aku sangat tertarik untuk menuliskan tanggal menggunakan alat ini pada Journal-ku.

Beberapa minggu lalu, aku sempat melihat dater stamp di Instagram dengan merk yang terkenal (kusimpulkan dari harganya), dan harganya benar-benar membuatku ragu untuk membelinya secara online. Kalau tidak salah harganya sekitar Rp100,000 lebih.

Dan aku benar-benar terkejut mengetahui harga dater stamp ini hanya Rp9,500. Aku tidak tahu apakah harga dater stamp secara umum memang segitu, namun jika kubandingkan dengan dater stamp yang ada di Gramedia, harganya sekitar Rp30,000.

Aku benar-benar bersemangat dan yakin untuk membelinya.

Kenko dater stamp ini ada 2 ukuran. Ada ukuran yang sedikit lebih lebar dari yang kumiliki saat ini. Perbedaannya hanya sedikit, sekitar 2-3mm (kalau tidak salah).

Aku memilih yang lebih rapat karena rasanya akan lebih bagus kalau rapat(?) entahlah, ini selera pribadi.

Harga untuk dater stamp yang lebih renggang adalah Rp8,000. Selisih harganya tidak terlalu besar, jadi aku memilih untuk membeli yang rapat.

3- HERO Stamp Pad


Di bon, stamp pad ini harganya Rp11,000. Ini adalah ukuran lebih kecil.

Ketika aku melihat di price tag-nya, harga stamp pad ini Rp10,000 dan untuk ukuran besar Rp10,500. Kemungkinan harganya ukuran besar tidak akan berbeda jauh dari harganya saat ini.

Perbedaannya tidak besar, namun aku memutuskan membeli yang kecil karena merasa penggunaannya tidak akan terlalu sering dan meja belajarku juga tidak terlalu besar sehingga sebisa mungkin aku akan mengurangi barang besar 😁

Stamp pad ini berwarna violet, warna yang umum digunakan dalam penanggalan.

Sebenarnya aku menginginkan yang berwarna hitam. Namun jika menginginkan itu, aku harus membeli stamp pad polos dan tinta. Harga stamp pad polos itu sekitar Rp20-30,000 dan tintanya aku kurang tahu.

Dan karena penggunaannya hanya untuk penanggalan aku memutuskan untuk membeli warna violet saja. Tapi bukan berarti aku tidak suka 😁. Aku suka stamp pad ini karena harganya yang terjangkau dan kemasannya yang easy to use.

Ini adalah hasil dari dater stamp dan stamp pad yang sudah kucoba.


4- One-hole Puncher


Aku sungguh tidak menyangka akan menemukan ini di Gramedia! Entahlah, tapi akhir-akhir ini aku mulai menemukan alat yang selama ini hanya kubayangkan untuk kumiliki.

Hanya ada satu one-hole puncher di Gramedia sehingga aku membeli yang ini. Jika ada model lain mungkin aku akan mempertimbangkan untuk membelinya juga 😁.

Alat ini harganya Rp22,000. Aku kurang tahu harga umum untuk puncher, namun aku tetap membeli alat ini karena merasa akan membutuhkannya nanti.



Itulah beberapa supplies yang kubeli di Gramedia. Total dari pembelian seluruh barang ini adalah Rp48,000.

Masih ada beberapa barang yang kutargetkan lagi untuk kubeli, dan semoga akan terwujudkan πŸ˜ƒ.

Semoga postingan ini membantu pembaca^^ sampai jumpa!

Minggu, 27 Desember 2015

Inovasi Untuk 2016

Beberapa hari sebelum tahun 2016. Itu waktu yang cukup buat mereka yang menghargai waktu, namun bukan waktu yang lama buat time-waster sepertiku.

Postingan hari ini memiliki judul yang cukup aneh buat pemula sepertiku dan terkesan terlalu ‘profesional’. Jadi, jangan berharap banyak dari postingan ini, karena ini hanya hasil pemikiran yang terlintas begitu saja :D

Tulisan ini mungkin tidak terlalu menarik, tapi aku benar-benar berharap dapat membantu pembaca :D

Momen menemui tahun 2016 tidak ada bedanya dengan setahun yang lalu. Tepat sebelum tahun 2015, aku juga mengimpikan hal besar yang dapat kulakukan di tahun 2015.

Memang ada yang terwujud, yaitu target tabunganku untuk 2015 :D. Namun ada juga yang tidak terwujud, yaitu semangat belajar, contohnya. Wkwkwk

Dan tahun ini terasa seperti deja vu. Yang akan membedakannya hanyalah usahaku selama 2016.

Mimpi yang kuimpikan untuk tahun 2016, cukup berbeda dan 'lebih besar' dari tahun lalu. Tentunya ini membutuhkan usaha yang lebih juga.

Beberapa hal yang kuharapkan untuk tahun 2016 adalah:

1- Semangat belajar!

Aku memiliki penyakit kronis dalam hal belajar. Entah mengapa sangat sulit untuk mengalahkan rasa malas. Namun aku tetap harus mencoba melakukan sesuatu untuk penyakit ‘akut’ ini.

Aku ingin lebih memperhatikan guru dan berusaha untuk mengerjakan tugas yang diberikan guru. Aku juga ingin membawa sebuah buku catatan untuk mencatat penjelasan guru secara acak-acakan kemudian menyalin sambil me-review pada malam harinya.

Semoga rutinitas yang telah kubayangkan dalam pikiranku ini dapat terlangsungkan dengan baik 😁.

2- Saving Target!

Masalah ini akan menjadi serius jika aku tidak mulai dilakukan perubahan. Seperti yang telah kutuliskan dalam postingan Review Keuangan 2015, aku akan mulai mengubah pola pengaturan keuanganku.

Dan menabung ini sangat berguna sekali karena aku membeli kebutuhan pribadiku dengan uang sendiri. Semakin banyak yang dapat kusisihkan, semakin banyak yang dapat kubeli πŸ˜„.

3- Planner-addict

Ini adalah salah satu mimpi yang belum terwujudkan. Namun, akupun menyadari kapasitas yang kumiliki belum mencapai standar untuk mengisi planner seperti planner-addict lainnya.

Aku menginginkan pengalaman lebih dengan mengisi agenda terlebih dahulu. Aku juga ingin melihat hasil karya lebih dari planner-addict lainnya yang mungkin dapat menginspirasi πŸ˜ƒ.

4- One Post One Week

Aku ingin lebih aktif lagi mengisi blog-ku dengan kegiatan sehari-hari. Sekedar untuk iseng saja, tapi ini akan membuatku semakin aktif untuk menulis dan menurutku akan berdampak positif juga dengan semangat menulisku^^

Aku menargetkan satu post perminggu karena masih terasa berat untuk mengirim postingan perhari. Untuk perminggu saja aku masih berpikir dua kali karena ide tidak datang semulus itu ke dalam pikiranku 😝. Karena itu aku memutuskan untuk menuliskan kegiatan sehari-hari atau sekedar informasi yang baru kudapat agar dapat terus kulangsungkan secara rutinan perminggu 😁.

5- Don't be a Time-Waster!

Aku ingin melakukan perubahan yang paling utama, yaitu menghargai waktu. Selama ini aku terlalu santai dalam hidup bahkan dalam kehidupan sekolah. Aku ingin lebih menghargai waktu. Setidaknya aku ingin menggunakan waktu dengan baik, tanpa waktu istirahat berlebihan.

Biasanya aku selalu menghabiskan waktu berkutat dengan ponsel atau berbaring di ranjang memikirkan berbagai hal hingga tertidur.

Dua aktivitas buruk itu akan aku kurangi. Mungkin dengan duduk lebih lama di meja belajar sambil mengisi agenda akan mengubah kebiasaan burukku itu secara perlahan.

6- Water for Life

Ini salah satu kebiasaan burukku selama ini. Aku selalu mengabaikan kewajiban meminum air 8 gelas perhari.

Jadi, aku sempat mendapat sebuah nasehat cukup penting dari Mama. Katanya, meminum air secara cukup setiap harinya akan membantu proses regenerasi kulit dan pencernaan.

Salah satu masalah besarku saat ini adalah jerawat dan komedo. Yah, mungkin itu juga masalah yang besar buat remaja.

Jadi, aku memutuskan untuk mulai meminum air 8 gelas perhari. Aku ingin memulai hidup lebih sehat yang dimulai dengan air putih.

Mama membaca sebuah buku yang menyatakan jika meminum air putih 8 gelas perhari selama 2 minggu, itu akan memperlancar pencernaan dan mencerahkan kulit serta menjadi diet yang cukup baik. Buku itu juga menyatakan untuk mengurangi meminum kopi dan teh. Karena ketika kita meminum kopi dan teh, kita kehilangan 2 gelas air putih dan harus menggantinya setelah itu.

Mama mencoba meminum air 8 gelas perhari selama beberapa hari dan merasakan pencernaannya mulai lancar. Dan aku ingin melakukannya mulai besok πŸ˜„.

8- Keep Your Room Clean

Ini hal yang gampang-gampang susah untuk dilakukan. Aku tipe orang yang moody, jadi aku hanya membereskan kamarku jika aku sedang ingin. Kalau tidak ingin, aku membiarkannya begitu saja tanpa merasa risih sedikitpun.

Begitu juga dengan meja belajarku πŸ˜ƒ. Jadi ketika aku membersihkan meja belajar, banyak sekali kertas bekas yang tidak digunakan lagi. Aku malah membutuhkan dua kantong plastik besar untuk membuang seluruh benda-benda yang tidak berguna itu.

Nah, aku ingin membuat perubahan dengan membersihkannya secara rutinan perbulan. Dan kalau sudah bisa kulakukan secara rutinan, akan kutingkatkan lagi menjadi perminggu πŸ˜ƒ.

9- My Jar

Aku terinspirasi dari sebuah buku yang menyarankan untuk membuat ini.

Yang dibutuhkan hanya sebuah toples atau wadah apapun yang cukup besar, dan selembar kertas kecil setiap harinya.

Jadi, setiap harinya kita akan menuliskan perasaan kita terhadap hari itu dengan beberapa kata. Ekspresikan saja segala perasaan kita di hari itu, kemudian gulung dan masukkan ke dalam toples.

Tidak harus berupa perasaan. Bisa juga hal menyenangkan atau sekedar quotes yang baru kita temukan hari itu.

Di akhir tahun, bukalah toples itu dan rasakan kenangan yang kembali menyerbu, hohoho. Aku yakin kegiatan ini akan sangat menyenangkan untuk dilakukan.

Tidak harus setiap sebelum tidur. Boleh juga setiap pagi untuk menyemangati hari, atau setiap kita mendapat ide untuk menulis sesuatu.

Bisa di namakan Happy Jar jika memuat kenangan menyenangkan, atau Random Jar untuk segala kejadian, perasaan, dll. atau Our Jar jika ingin membuatnya bersama dengan orang terdekat, dan masih banyak lagi.

So, let's start your own jar!



Sepertinya itu saja inovasi yang baru kupikirkan saat ini. Aku masih menginginkan inovasi lain yang akan menyemangatiku di tahun 2016. Semoga inovasi yang kupikirkan dapat menginspirasi pembaca semua.

Ayo mulai tahun 2016 dengan hal-hal baik yang akan terus di tingkatkan di tahun-tahun selanjutnya. Fighting!!!

Review Keuangan 2015

Beberapa hari yang lalu aku mencoba menghitung jumlah tabungan yang sudah kusisihkan selama ini. Dan ternyata jumlahnya berkurang dari tabungan bulan lalu.


Akhir-akhir ini aku memang malas sekali untuk menghitung keuanganku, dan mengeluarkannya selagi masih ada yang tersisa di dompetku. Ini buruk, jelas.


Berhubung ini akhir bulan 2015, aku mungkin akan mengubah cara perhitungan uangku. Karena selama ini aku mengelompokkan keuanganku berdasarkan dompet yang kumiliki. Ada dompet utama, dompet khusus belanja, dompet yang tidak boleh dibelanjakan, dan dompet khusus sisa uang jajan.


Aku kembali mengelompokkan uang berdasarkan uang kertas dan uang koin, kemudian berdasarkan nominalnya. Awalnya aku berpikir pergerakan uangku akan terlihat jelas seandainya aku memindahkan satu lembar uang Rp100,000 dari satu dompet ke dompet lain. Atau mungkin mencari pecahan uang besar dari dompet sisa uang jajan.


Banyaknya dompet yang kumiliki membuat penyimpanan uangku menjadi terpisah. Dan beberapa bulan lalu, aku sempat kehilangan uang cukup banyak (aku hampir menangis memikirkan masalah ini). Entah aku lupa menyimpannya dimana, atau mungkin memang tertinggal di suatu tempat. Entahlah.


Semua pengalaman yang kualami, membuatku berpikir untuk menyatukan semua uang yang kumiliki dan kembali mengelompokkannya dari awal.


Aku hanya akan mengelompokkan berdasarkan nominal saja. Nominal besar akan kuletakkan di cash book, dan nominal kecil akan kuletakkan di dompet krincing (begitu aku menyebutnya). Aku juga akan mulai mempergunakan uang receh yang sangat banyak di dompetku T_T


Aku akan lebih aktif menggunakan buku keuangan dan mencatat segala pengeluaran dan pemasukanku di saat itu juga tanpa menunda baik melalui buku (secara tertulis) maupun aplikasi ponsel.


Aku juga akan memperbaiki pola keuanganku yang terlalu kuanggap 'enteng'. Misalnya, jika akan membeli sesuatu, aku biasanya dengan santai menggunakan uang tabunganku tanpa mempedulikan efek penyesalan yang kualami beberapa waktu kemudian. Kini, aku mulai berencana untuk melakukan penyisihan dari uang jajanku senilai nominal benda yang kuinginkan.


Aku akan mencoba berusaha. Aku yakin ini akan membantu. Setidaknya akan meminimalisir pengeluaranku.


Aku harap ini juga akan membantu pembaca semua :D sampai jumpa!

Senin, 14 Desember 2015

00 :: New Class, New You

Untuk mengisi kekosongan di blog ini, aku bakal post cerita abal yang semoga aja gak bikin pembaca sakit mata😝


Judulnya Crush. Genre-nya teen fiction. Part-nya gak bakal panjang karena aku juga masih belajar dan iseng-iseng ajanih, hehehe.


Crush udah aku publish di Wattpad. Dan waktu update-nya gak bakal beda sama Wattpad kok. Jadi, siapa tau ada pembaca yang juga pecinta dunia jingga bisa vomment ceritaku😚


Mungkin notes ini udah menandingi prolog dibawahπŸ˜† selamat membaca!




Crush






00 :: New Class, New You


Ini tahun ajaran baru. Semuanya menjadi baru dalam dua minggu yang telah berlalu. Kelas masih kosong dan aku segera memilih tempat duduk sambil mempertimbangkan jarak mataku dengan papan tulis.


"Har? Itu lo, kan?"


Aku langsung menoleh ketika mendengar suara yang sangat tidak asing.


"Gita! Lo di kelas gue?" tanyaku antusias.


Gita berlari ke arahku dan kami melompat bersama sambil menggenggan tangan satu sama lain.


"Gue gak nyangka kita bareng lagi!" pekik Gita histeris.


"Gue juga!" balasku tak kalah histeris.


Setelahnya kelas mulai ramai dan setiap bangku mulai terisi. Aku memilih sebangku dengan Gita sementara Tiara dengan Bika.


Salah satu anggota osis mengantarkan selembar daftar nama siswa kelas dan aku segera mendekati seorang cowok yang sedang memegang lembaran itu.


Aku langsung menunjuk sebuah nama dengan wajah menahan tawa ke arah teman-temanku. "Avian! Hahahaha merek cat rumah gue!"


Dan aku terus tertawa dengan bebas tanpa mengetahui yang punya nama sedang mengamati dari bangku paling belakang.


---


"Gue rindu banget sama siomay nya Bu Ayu! Gak ngerti kenapa ada siomay seenak ini!" celoteh Bika tanpa henti sambil terus menyuapkan siomay ke mulutnya.


Bika gak bohong, bahkan 100% benar. The power of siomay Bu Ayu memang menduduki tangga pertama dengan peminat terbanyak dan terlaris.


"Sayang banget kita gak sekelas lagi," ujar Aya yang baru saja meminum jus alpukatnya.


Aku menggumam menimpali ucapan Aya. Memang aneh ketika kami berempat harus sekelas sementara Aya harus terpisah sendiri.


"Kita bakal sering main ke kelas lo kok, Ay. Apalagi kelas lo yang paling deket sama kantin." tambah Bika.


Mencuri waktu ke kantin ketika jam pelajaran adalah rutinitasku. Itu memang saat yang tepat untuk mengganjal perut dengan jajanan ringan atau sekedar permen untuk menghilangkan pahit di mulut.


"Gimana sama si B?"


Kami semua tahu pertanyaan Gita ini tertuju untuk Aya.


"Eh iya, lo sekelas sama dia kan?" tambah Tiara.


Aya mengangguk dan tersenyum kecil. "Sorry gue harus ngelangkahin kalian."


"Lo udah jadian?" tanya Bika sedikit terkejut. Beberapa hari lalu Aya cerita bahwa mereka sedang berusaha keluar dari friendzone.


Aya tersenyum penuh arti dan mengangguk kecil.


Kami langsung heboh dan meminta Aya memberikan 'pajak' atas statusnya saat ini.


"Lo yang bayar siomay kita gak mau tau titik."


---


Hari ini pemilihan perangkat kelas dan aku terpilih sebagai sekretaris.


"Tulisan lo rapi sih. Pinter juga carmuk. Kandidat sempurna seorang sekretaris."


Gitu kata Gita. Aku tidak mengajukan protes sedikitpun karena itu emang benar adanya.


"Lo emang ngerti gue, Git."


Wali kelas kami memberikan buku absensi yang harus ku isi karena belajar efektif akan mulai dilaksanakan besok. Lembar nama dari anggota osis kemarin sudah ada di mejaku sekarang.


Avian. Nama itu adalah absen pertama kemarin. Dengan tinta hitam yang menjadi ciri khas siswa laki-laki.


Dan hari ini namanya hilang. Hilang tanpa bekas di hapus, seperti tak pernah ada.


Aku baru saja akan mengurutkan jariku mencari namanya ketika seseorang berhenti di mejaku.


"Nomor 5. Jangan salah tulis nama gue." ucapnya dengan wajah yang tak begitu ramah kemudian berlalu.


Favian.


Oh jadi namanya Favian. Beda banget artinya sama cat rumah gue.


---